Suku Sasak Pulau Lombok adalah Suku yang dulu cuma bernama Sasak. Dimana Sasak dulu memeluk Agama Sasak boda, mirip dengan Hindu Budha. Karena pada masa itu banyak etnis atau kelompok yang datang ke Pulau Lombok. Seiring waktu berjalan Sasak menjadi sebuah kelompok atau etnis yang benama Suku Sasak dimana mereka memeluk Agama Islam. Suku Sasak adalah Suku yang asli penduduk Pulau Lombok. Di Lombok sendiri Suku Sasak menjadi mayoritas penduduk Pulau Lombok yang dikakulasikan 90% dari penduduk lain yang tinggal di Lombok. Adapun etnis Agama yang lain seperti Hindu, Budha, dan Cina hanya 10 %. Pada abad ke VIII sampai XIV terjadi konflik ekternal yang dimana waktu itu Kerajaan Lombok terjadi peperangan. Hindu dan Budha pecah menjadi Kerajaan Slaparang dan Bayan. Kerajaan-kerajan ini akhirnya di kuasai  oleh Raja Majapahit edisi Gajah Mada kerajaan Gel-gel Bali. Selain itu Suku Sasak juga memeliki beberapa rumah dan kebudayaan yang mirip dengan Kebudayaan Bali.

Rumah Suku Sasak Lombok

rumah suku sasask PA.jpgRumah Suku Sasak di Lombok sangat berbeda dengan rumah yang ada di Bali, meskipun pengaruh Bali di Lombok sangat kuat rumah masyrakat Suku Sasak sangat luas dan mempunyai ruangan yang lebih luas. Rumah Suku Sasak atapnya di buat dari jerami yang ketebalanya 10 cm, dan dinding pondasi terbuat dari lumpur dan capuran dengan kotoran kerbau di asah halus dan tingginya mencapai satu setengah meter. Di atas pondasi rumah terdapat dinding dari bambu yang dianyam di sekeliling pondasi yang tingginya dua meter. Rumah Suku Sasak hampir mirip dengan rumah adat yang ada di Bali tepatnya lagi di Desa Penglipuran Bali. Kemiripan rumah Sasak dan Bali tidak lepas dari kerajaan Hindu di Lombok. Selain rumah di Suku Sasak ada juga bangunan yang tidak lepas dari Suku Sasak yaitu Lumbung padi dimana masyarakat Suku Sasak membangun lumbung padi untuk menyimpan hasil pertanian. Lumbung padi di buat dari kayu dimana empat tiang banguna dari kayu besar dan atapnya juga dari ilalang. Di Suku Sasak sendiri terdapat sebuah bangunan Masjid yang bernama Masjid Wetu Telu yang dimana pada waktu itu masyarakat Suku Sasak yang berjumlah 26.000 orang yang memeluk Agama Islam. Bentuk Masjid hampir mirip bentuk dan bahan yang di gunakan dengan rumah Suku Sasak tapi bangunan Masjid terdapat dua tingkat atap yang seperti piramid yang disangga oleh empat tiang besar dari kayu.

Budaya dan Kesenian Suku Sasak

Suku Sasak memiliki banyak kesenian dan budaya yang sudah ada dari kerajaan Lombok. Pada zaman perang dulu Suku Sasak mempunyai tarian perang yang bernama Tendang Mendet. Tarian Tendang Mendet sudah ada sejak kerajaan Selaparang. Tarian ini menggambarkan ke prajuritan yang di bawakan oleh belasan orang yang berpakaian lengakap dan membawa tombak, tameng dan pedang dengan diiringi syair-syair yang menceritakan keperkasaan prajurit. Selain tari Tendang Mendet Suku Sasak juga memiliki kesenian bela diri yang bernama Periseian yang dulu cuma di pakai latihan. Kini Periseian di adakan setiap satu tahun sekali yang di ikuti oleh seluruh Suku Sasak yang ada di Lombok. Pareseian adalah dua orang laki-laki yang bertarung di dalam arena yang membawa sebilah rotan dan tameng yang terbuat dari kulit kerbau dan para pemain atau yang di sebut pepadu memakai ikat kepala. Peraturan dalam Pareseian bila salah satu dari pepadu mengeluarkan darah permainan bisa di hentikan. Selain Tari Tendang Mendet dan Pareseian masih banyak budaya dan tarian Suku Sasak seperti, Slober, Lomba Mebaos, begasingan dan Gendang Beleq.

Message: